Saturday, January 23, 2010

Peran Keluarga dalam Pembangunan

Pendahuluan

Assalamualaikum Wr.Wb.

Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang saya hormati,

Pada hari ini wajarlah kita mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena taufik dan hidayahnyalah kita masih diberikan kekuatan dan kesehatan untuk berkumpul di tempat yang berbahagia ini. Terima kasih kepada Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sekalian yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada saya untuk memberikan ceramah tentang “Peran Keluarga dalam Pembangunan”

Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang berbahagia,

Keluarga merupakan salah satu lembaga yang paling menonjol dibandingkan dengan lembaga-lembaga sosial lainnya dalam rangka pembangunan masyarakat. Setiap masyarakat dimana saja, keluarga merupakan pusat kehidupan yang terpenting karena pada mulanya kita berasal dari suatu keluarga dimana kita dapat hidup bersama dengan sekelompok orang secara akrab, dan di dalamnya terdapat pemenuhan kebutuhan biologis dan pemeliharaan anak-anak. Di samping itu keluarga juga memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian anak. Sebagaimana diketahui dasar pembinaan kepribadian manusia tergantung pada pembinaan keluarga karena keluargalah tempat pertama berlangsungnya proses sosialisasi anak (Kartono, 1985). Di dalam keluarga si anak mendapat pemenuhan kebutuhan, perkembangan jiwa, serta kasih sayang, untuk itu orang tua harus mempu menciptakan suasana tenang dan aman sehingga memberikan dorongan bagi anak untuk belajar. Tidak adanya ketenangan dan kerukunan antara sesama anggota keluarga dapat menyebabkan anak-anak berada dalam kegelisahan. Hal ini menyebabkan anak-anak berada dalam kegelisahan. Hal ini akan mempengaruhi jiwa dan kehidupan si anak. Untuk itu sudah menjadi kewajiban bagi orang tua untuk menjadikan rumah tangganya menjadi suatu istana yang damai penuh dengan cinta kasih antara sesamanya, sehingga menyenangkan bagi anak-anaknya.

Perlu diketahui oleh para orang tua (keluarga) bahwa segala perilaku anak, mulai dari caranya berbicara, berpakaian, belajar sampai kepada cara berpikirnya, semuanya dipengaruhi oleh pendidikan yang diterimanya dalam keluarga. Pendidikan dan perlakuan orang tua yang diterima dan dirasakan oleh anak dalam keluarga akan berbekas dalam jiwa si anak. Hal ini akan mempengaruhi kepribadian anak dalam hidup dan kehidupannya. Untuk itu peranan orang sangat penting dalam membina anak, sehingga dapat menumbuhkan anak-anak yang berkepribadian, cerdas dan terampil.

Untuk dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan unsur dasar mencapai masyarakat pembangunan sebagaimana yang diharapkan, sehingga peranan keluarga sangat besar artinya dalam mendidik dan mengasuh anak agar menjadi manusia-manusia pembangunan yang berjiwa Pancasila serta mempunyai wawasan berpikir yang luas. Dalam hal ini nantinya akan dibahas fungsi keluarga, dan bagaimana peranannya dalam membangun masyarakat.

Pengertian Keluarga

Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, inilah yang biasa disebut keluarga ini atau keluarga batih. Istilah ini dikemukakan oleh Emile Durkheim, yang disebutnya dengan keluarga konjugal (Polak, 1979). Keluarga sebagai media dimana terselenggaranya hubungan yang akrab dan diwarnai dengan kasih saying. Peranan keluarga terhadap pertumbuhan dan perkembangan individu sangat besar, karena di dalam keluarga tempat berlangsungnya proses sosialisasi.

Di dalam keluarga si anak dapat belajar menyesuaikan diri terhadap norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kartini Kartono, bahwa keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai mahluk social (Kartono, 1985).

Keluarga juga merupakan dasar bagi penentuan kedudukan atau prestise pada anggotanya dalam masyarakat, karena kedudukan atau prestise seseorang dalam masyarakat erat hubungannya dengan prestise di dalam keluarga, sehingga peranan keluarga sangat penting dalam menentukan masa depan anak, bangsa, dan Negara.

Dengan demikian peranan keluarga dalam mendidik anak sangat penting karena keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam membentuk kepribadian anak.

Pengertian Pembangunan

Pembangunan adalah seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan social budaya sebagai pendukung keberhasilannya (Kuswanto, 1986).

Pada hakikatnya pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Untuk itu pembangunan senantiasa menuntut pembaharuan disegala bidang terutama dalam bidang pendidikan. Berhasilnya pembangunan nasional bergantung kepada partisipasi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari tekad, semangat, sikap mental, ketaatan dan disiplin para penyelenggara Negara. Dengan demikian, dalam rangka membangun masyarakat Indonesia yang utuh diperlukan fungsi keluarga untuk membangun manusia, manusia yang berkepribadian dan berjiwa Pancasila.

Fungsi Keluarga

Di dalam menjalankan peranannya, keluarga berfungsi untuk

(a) Membentuk kepribadian; sejak kecil si anak telah dididik oleh lingkungan keluarganya dengan menanamkan nilai-nilai dan norma-norma serta disiplin untuk membentuk sikap dan norma serta disiplin untuk membentuk sikap dan kepribadiannya. Proses mendidik seperti ini dilakukan oelh orang tua dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Proses inilah yang dinamakan dengan proses sosialisasi, dimana si anak belajar berinteraksi dengan lingkungan keluarganya. Dengan demikian terbentuklah tingkah laku anak sesuai dengan nilai-nilai budaya yang ditanamkan orang tuanya.

(b) Keluarga merupakan transmisi kebudayaan; keluarga sebagai perantara tertama dalam transmisi kebudayaan (Penyaluran kebudayaan) di samping lembaga formal dan non formal lainnya seperti sekolah-sekolah maupun pendidikan luar sekolah.

Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi keluarga sebagai lembaga dalam transmisi kebudayaan semakin mundur, sedangkan televisi sebagai produk teknologi modern berperan sebagai transmisi kebudayaan. Hal ini dikemukakan oleh Margared Mead bahwa peranan televisi sebagai transmisi kebudayaan melebihi peranan transmisi kebudayaan lainnya (Polak, 1979).

(c ) Keluarga sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan; lingkungan keluarga juga berfungsi untuk pengasuhan dan pendidikan anak-anaknya. Dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya orang tua secara sadar menanamkan nilai-nilai keagamaan, moral, etika, dan budaya.

Semua nilai-nilai tersebut berhubungan satu sama lain, sehingga dalam berinteraksi di lingkungan keluarga maupun masyarakat si anak senantiasa berpedoman kepada nilai-nilai tersebut. Dengan demikian si anak telah memiliki bekal pendidikan berupa pengetahuan, kerohanian, moral, etika dan budaya sebelum memasuki jenjang pendidikan formal.

Peran Keluarga dalam Pembangunan

Keluarga merupakan salah satu lembaga sosial yang terpenting karena keluarga berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam menumbuhkan manusia-manusia yang memiliki kepribadian dan berjiwa Pancasila.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diberbagai bidang, membawa dampak terhadap media televise sebagai sarana hiburan bagi keluarga, dengan adanya siaran film, maupun iklan yang dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Pengaruh budaya asing yang ditayangkan melalui televise juga merupakan transmisi budaya, sehingga peranan keluarga sebagai transmisi kebudayaan menjadi mundur.

Pada kenyataan pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yakni manusia-manusia yang bermental dan bermoral Pancasila. Hal ini hanya bias dicapai melalui pendidikan, baik pendidikan informal, formal maupun non formal. Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan informal diperoleh dalam keluarga, karena dasar pembinaan dan pembentukan kepribadian anak dimulai dari keluarga.

Dalam hal ini orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama, maka pendidikan yang diterapkan semestinya mampu memupuk bakat anak, sehingga anak dapat mengembangkan dirinya sebagai manusia sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya orang tua tidak boleh melepaskan tanggung jawabnya, karena bagaimana cara orang tua dalam mengasuh dan mendidik anaknya akan mempengaruhi perkembangan watak, budipekerti dan kepribadian anak. Dalam hal ini keluarga berperan untuk membentuk bibit-bibit masyarakat yang baik dan kepribadian anak. Dalam hal ini keluarga berperan untuk membentuk bibit-bibit masyarakat yang baik dan berkepribadian yang baik akan berperilaku dan bersikap baik di masyarakat, sehingga interaksi social yang berlangsung di dalam lingkungan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat.

Dengan demikian jelaslah bahwa keluarga merupakan unsure dasar dalam membentuk dan mengembangkan kepribadian anak. Anak yang memperoleh pendidikan dan pembinaan yang baik dalam keluarga, akan menghasilkan masyarakat yang baik dalam keluarga, akan menghasilkan masyarakat yang baik di kemudian hari. Dapat dikatakan bahwa keluarga berhasil membangun masyarakat, dengan menciptakan manusia-manusia pembangunan yang bermoral Pancasila.

Kesimpulan

Peranan orang tua/keluarga sangat penting dalam mendidik, membimbing serta mengarahkan anak-anaknya agar kelak menjadi anak yang berkepribadian dan berbudi luhur.

Dalam membangun masyarakat Indonesia, keluarga memegang peranan dalam membina dan membentuk kepribadian anak sehingga kelak menjadi manusia bermoral dan berjiwa Pancasila.

Keberhasilan orang tua/keluarga dalam mendidik anak-anaknya merupakan keberhasilannya dalam menciptakan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan.

Daftar Pustaka

Kartono, Kartini. 1985 Peranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali

Kuswanto, 1968. Sosiologi dan Antropologi. Solo: Tiga Serangkai

Polak, Mayor. JBAF. 1979. Sosiologi. Jakarta: Cetakan ke-3

Soubur, Alek. 1988. Pembinaan Anak dalam Keluarga. Jakarta: PT. Gunung Mulia

Drajat, Zakiah. 1983. Islam dan Peranan Wanita. Jakarta: Bulan Bintang

TAP MPR No. IV/MPR/1999, tentang GBHN. Jakarta: Sinar Graha


MAKALAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PERAN KELUARGA DALAM PEMBANGUNAN

OLEH

DRA. LIESNA ANDRIANY, M.PD

NIP 131 996 690

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN